Friday 3 May 2013

Ahok: Empat operator busway harusnya tak menggugat


Ahok: Empat operator busway harusnya tak menggugat


Empat operator bus Transjakarta yakni PT Trans Batavia, PT Jakarta Trans Metropolitan, PT Jakarta Mega Trans dan PT Mayapada Busway terancam gulung tikar. Hal ini karena Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 173 tahun 2010 tentang prosedur penetapan operator bus dengan sistem tender.

Dengan adanya lelang, Pemprov DKI dinilai tak menghiraukan hak proporsional milik keempat perusahaan tersebut yang sudah merelakan armada dan juga trayeknya untuk dijadikan Transjakarta.

Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan empat perusahaan yang sudah merelakan armada dan juga trayeknya untuk dijadikan Transjakarta yang menggugat untuk lelang bus TransJakarta dibatalkan, merasa ketakutan kehabisan jatah.

"Mereka mau nuntut jangan ada tender, takut jatahnya habis. Mereka minta perpanjang, kalau ada masalah di Rencana Kegiatan Program Pembelajaran (RKPP) enggak boleh, kita enggak berani. Tapi RKPP bilang pergub ganti boleh, ya kita ganti aja kan kita butuh bus," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (3/5).

Dengan penambahan armada bus dari konsorsium lama, mantan Bupati Belitung Timur itu tetap menginginkan harga termurah dengan mekanisme pembayaran per kilometer.
"Kan enak, tender 100 bus dapat harga termurah, konsorsium mau ikut tambah 100 boleh-boleh aja kan kita bayar per-Km, lebih enak," terangnya.

Dengan penambahan armada, Ahok menyatakan dapat mengurangi headway TransJakarta. Dan setelah mendapati hal itu, Ahok menginginkan kota penyanggah seperti Depok, Tangerang dan Bekasi, dapat mengurangi tarif parkir.

"Makanya kita desak kantor dan mal parkir murah. Bekasi sudah rapat tadi siang. Mal Bekasi hanya bayar parkir 5 ribu seharian. Jadi, parkir di Mega Mal naik feeder, sampai ke jalur busway free," tuturnya.
http://www.merdeka.com

No comments:

Post a Comment