Sunday 5 May 2013

Istri Gus Dur: Solusi Ahmadiyah, cabut SKB 3 menteri


Istri Gus Dur: Solusi Ahmadiyah, cabut SKB 3 menteri
Sinta Nuriyah Wahid. ©2013 Merdeka.com


Sinta Nuriyah Wahid meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi segera membuka segel Masjid Ahmadiyah di Jatibening, Jawa Barat. Istri mantan Presiden keempat ini meyakini solusi kasus Ahmadiyah adalah dengan mencabut SKB tiga menteri.

"Solusinya SKB (Surat Keputusan Bersama) dicabut," tegas Shinta di sela kunjungannya di Komplek Masjid Al Misbah, Jl Pangrango Terusan No. 44, Pondokgede, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (5/5).

Menurut Sinta, pelarangan terhadap kebebasan beragama bagi Jemaah Ahmadiyah merupakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Selain itu, juga bertentangan dengan Undang-undang Dasar (UUD) 1945 tentang kebebasan beragama.

"Ada peraturan yang melindungi, tapi kenapa harus dilanggar? Dan aparat yang melanggar, yang seharusnya melindungi," cetusnya.

"Mestinya tidak ada pelarangan-pelarangan. Pemasangan seng (penyegelan) ini dianggap ilegal karena bertentangan hak asasi," tambah Shinta.

Di tempat yang sama, Ulil Abshar Abdalla dari Jaringan Islam Liberal (JIL) mengakui, perhatian pemerintah sangat minim dalam mengatasi masalah diskriminasi terhadap kaum minoritas.

"Saya mengakui kurang puas terhadap kinerja pemerintahan SBY, pemerintah kurang berani melakukan tindakan tegas terhadap diskriminasi," kata pria yang mengaku juga bagian dari Partai Demokrat ini.

Diketahui, penyegelan masjid Ahmadiyah sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Jaksa Agung, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2008. Serta Keputusan 033/AJA/6/2008 dan Nomor 1999 Tahun 2008, dan Fatwa MUI Nomor 11/MUNAS/VII/MUI/15 Tahun 2005.

Ketentuan lainnya, yakni Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2011 seputar larangan aktivitas Ahmadiyah, dan telah dituangkan dalam bentuk Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 40 tahun 2011.

Sebelumnya, Sekretaris MUI Kota Bekasi, Sukandar Gozali mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh Jamaah Ahmadiyah secara sekilas benar, namun kata dia, ada beberapa yang disembunyikan.

"Walaupun dia bertakbir, berkiblat sama, ada yang disembunyikan, yang disembuyikan itulah (menyimpang). Kalau mau masih beribadah, jangan membawa nama Islam," katanya usai pemagaran beberapa waktu lalu.
http://www.merdeka.com

No comments:

Post a Comment