Thursday 2 May 2013

Gara-gara subsidi BBM, Filipina salip ekonomi Indonesia



Gara-gara subsidi BBM, Filipina salip ekonomi Indonesia
Kenaikan BBM. ©2013 Merdeka.com


Perekonomian Filipina saat ini mulai menyalip perekonomian Indonesia. Filipina telah berhasil meningkatkan peringkat utang dan memacu pertumbuhan mereka. Filipina di bawah pimpinan Presiden Benigno Aquino telah mendahului Indoensia menyandang status investment grade dari Standard & Poor's (S&P), melangkahi Indonesia di bawah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dikutip dari situs Bloomberg, S&P menaikkan rating utang jangka panjang Filipina menjadi BBB- dari peringkat sebelumnya BB+ dengan outlook stabil. Sedangkan Indonesia turun menjadi peringkat BB+ dengan outlook stabil, setelah sebelumnya di level BB+ dengan outlook positif.

"Momentum reformasi di Indonesia sangat lemah dan mengurangi potensi upgrade," jelas S&P seperti yang dikutip dari Bloomberg, Kamis (2/5).

Presiden Benigno dalam memimpin Filipina dinilai telah berhasil memajukan ekonominya dalam waktu yang cepat. Investasi masuk sangat deras ke negara tersebut, hal ini terbukti dari niatan Murata Manufacturing Co. yang berniat untuk investasi di Filipina.

"Sedangkan SBY masih terus menunda pemotongan subsidi untuk BBM yang membuat pemborosan," jelasnya.

Kemudian dari sisi lain, Benigno telah berhasil mempersempit defisit anggaran sambil mencari tambahan dana sekitar USD 17 miliar untuk membangun infrastruktur. Benigno sangat optimis untuk memacu pertumbuhan ekonomi Filipina sebesar 7 persen pada tahun ini.

Sedangkan untuk Indonesia, S&P menilai SBY sangat lamban dalam mengambil keputusan. Penyehatan fiskal dengan memotong subsidi masih menunggu persetujuan DPR dalam menentukan berapa kompensasi yang akan diberikan kepada rakyat miskin. S&P menilai tidak ada upaya SBY untuk membendung defisit anggaran.

"Penundaan pemotongan subsidi akan terus menekan nilai tukar rupiah dan kepercayaan investor akan mulai hilang kepada Indonesia," tegas S&P dalam laporannya.
http://www.merdeka.com

No comments:

Post a Comment