TUBAN - Gempa ringan menggoyang sebuah desa di
Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Selasa, 9 April 2013, malam. Akibat gempa
tersebut, tanah amblas dan merusak 11 rumah. Umumnya, kerusakan
berbentuk retaknya dinding dan lantai.
Tanah yang amblas mencapai 50 sentimeter. Selain itu, gempa juga menyisakan rekahan tanah sepanjang 150 meter.
Sebanyak 11 rumah yang rusak tersebut berada di Dusun Putuk Waru, Desa Maindu, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban.
Gempa kecil tersebut diduga kuat berkaitan dengan labilnya tanah di perbukitan kapur. Selain itu terjadi tanah longsor di lereng perbukitan. Warga khawatir karena tanah yang longsor semakin meluas.
Nyukirno, warga Putuk Waru, Rabu (10/4/2013), menjelaskan, gempa kecil terjadi saat hujan turun. Hujan mengguyur kawasan itu sejak Senin, 8 April 2013.
Puncaknya, pada Selasa malam kemarin, warga dikagetkan dengan munculnya suara gemuruh disertai goyangan di tanah. Tak lama kemudian tanah amblas. Seketika itu juga warga mengungsi karena khawatir akan terjadi gempa susulan.
Dia menyebutkan, salah satu dari 11 rumah yang rusak adalah miliknya. Sebanyal 10 lainnya milik Ruskastur, Suyadi, Masidik, Tayib, Ratipin, Karsan, Arozi, Daklan, Marmo, dan Nursam.
Agar kerusakan tidak semakin parah, warga menyangga kuda-kuda atap rumah memakai kayu dan bambu.
sumber : okezone.com
Tanah yang amblas mencapai 50 sentimeter. Selain itu, gempa juga menyisakan rekahan tanah sepanjang 150 meter.
Sebanyak 11 rumah yang rusak tersebut berada di Dusun Putuk Waru, Desa Maindu, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban.
Gempa kecil tersebut diduga kuat berkaitan dengan labilnya tanah di perbukitan kapur. Selain itu terjadi tanah longsor di lereng perbukitan. Warga khawatir karena tanah yang longsor semakin meluas.
Nyukirno, warga Putuk Waru, Rabu (10/4/2013), menjelaskan, gempa kecil terjadi saat hujan turun. Hujan mengguyur kawasan itu sejak Senin, 8 April 2013.
Puncaknya, pada Selasa malam kemarin, warga dikagetkan dengan munculnya suara gemuruh disertai goyangan di tanah. Tak lama kemudian tanah amblas. Seketika itu juga warga mengungsi karena khawatir akan terjadi gempa susulan.
Dia menyebutkan, salah satu dari 11 rumah yang rusak adalah miliknya. Sebanyal 10 lainnya milik Ruskastur, Suyadi, Masidik, Tayib, Ratipin, Karsan, Arozi, Daklan, Marmo, dan Nursam.
Agar kerusakan tidak semakin parah, warga menyangga kuda-kuda atap rumah memakai kayu dan bambu.
sumber : okezone.com
No comments:
Post a Comment