Daihatsu Xenia hingga hari ini masih menjadi mobil keluarga atau MPV terlaris kedua setelah Toyota Avanza. Dengan keutamaan ekonomis, mobil ini dilengkapi perangkat keselamatan standar. Namun, tragedi maut yang melibatkan Daihatsu Xenia sebagai korban dan Nissan Juke sebagai penabrak di Tol Kopo, Bandung, membuat PT Astra Daihatsu Motor berpikir untuk melengkapi perangkat keselamatan di mobil 7-penumpang tersebut.
"(Kasus kecelakaan) ini tentu menjadi masukan buat kami, untuk menambahkan fitur keselamatan dan keamanan di Xenia, misalnya airbag dan rem ABS (anti-lock braking system)," ungkap Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor.
Seperti diberitakan, kecelakaan terjadi bermula ketika Dwigustara hilang kendali saat mengendarai Nissan Juke dengan nomor polisi AB 421 TA dan masuk ke jalur berlawanan. Di saat yang sama, terdapat mobil Daihatsu Xenia dengan bernopol R 8181 NK yang melaju dari arah timur (Cileunyi) menuju arah barat (Bandung).
Daihatsu Xenia tersebut mengalami kerusakan cukup parah. Hampir seluruh bodi dan atap hancur. Sementara itu lima dari enam orang di dalam mobil dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Daihatsu Xenia sendiri hingga produk terbaru untuk All-New Xenia sudah menyematkan fitur-fitur keselamatan standar seperti sabuk keselamatan di kursi baris depan dan baris kedua, head rest di tiap baris kursi, dan mengusung konsep TAF body yang berfungsi menyerap getaran lebih saat terjadi kecelakaan.
Namun, ia belum memiliki fitur kantong mengembang saat benturan dan rem ABS. Jika melihat sisi krusialnya, pengemudi memang berhadap-hadapan langsung dengan setir atau benda terdekat yang akan membenturnya jika terjadi tumbukan kencang, misalnya jika terjadi tabrakan yang melibatkan bagian depan mobil.
Airbag sendiri bekerja memanfaatkan gas khusus. Untuk mengembangkan kantong dengan sangat cepat, benturan akan mengaktifkan reaksi kimia propelant dengan sangat cepat dan menghasilkan gas N2. Namun, setelah beberapa saat, kantong udara akan mengempis agar pengemudi tidak terjebak.
Adapun kerja sistem ABS atau anti-lock braking system secara bertahap ketika rem bertemu piringan atau cakram rem. Tidak seperti rem standar yang tanpa variabel, sentuhan antara cakram dan rem berlangsung setahap demi setahap sampai akhirnya mengunci di titik pengereman yang diinginkan, dalam waktu singkat, tanpa membuat mobil tergelincir alias selip andaikata tiba-tiba rem yang mencengkeram ban terkunci mendadak.
merdeka.com
No comments:
Post a Comment