Jakarta - Produksi minyak Indonesia saat ini masih rendah dan turun menjadi 830.000-850.000 barel per hari. Di 2014 nanti produksi minyak akan naik, dan presiden baru akan menikmati produksi minyak 1 juta barel/hari.
"Saat ini produksi minyak kita memang memasuki titik nadir, benar-benar turun, turun secara alami hanya mencapai 830.000-850.000 barel per hari. Mau dipaksa bagaimanapun juga, ya hanya segitu minyaknya, sudah siklus alam tidak bisa dilawan," ungkap Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini ketika berkunjung ke Kantor Trans Corp, Jakarta, seperti dikutip Selasa (23/4/2013).
Dikatakan Rudi, siklus penurunan harga minyak akan berhenti mulai 2014. Sehingga, produksi minyak Indonesia akan naik dan melesat lagi. "Di 2014 nanti diperkirakan produksi minyak akan mencapai 1 juta barel/hari lebih. Ada dari Cepu, ada dari Pertamina jika Pertamina aktif menerapkan EOR (enhanced oil recovery) dalam pengeboran sumurnya, jadi produksinya bisa mencapai 300.000 barel lebih," ujar Rudi.
"Siapapun presidennya, siapapun Menteri ESDM tanpa susah payah produsi minyak akan mencapai 1 juta barel lebih," tegasnya.
Seperti diketahui, target lifting minyak bumi SKK Migas tahun ini mencapai 830.000-850.000 barel per hari. Sedangkan lifting gas bumi tahun ini ditargetkan mencapai 6.939 juta kaki kubik per hari, dan pembayaran cost recovery kepada kontraktor migas adalah US$ 16,5 miliar-US$ 17,9 miliar
"Target pendapatan dari migas total mencapai US$ 27,9 miliar-US$ 29,5 miliar," tandas Rudi.
detik.com
No comments:
Post a Comment