Tuesday, 23 April 2013

Bambang: Mau nyaleg tak bisa hanya modal dengkul


Bambang: Mau nyaleg tak bisa hanya modal dengkul


Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai, dalam sistem politik seperti yang terjadi saat ini, biaya yang harus dikeluarkan untuk ongkos politik tidaklah murah. Para politikus yang hendak mencalonkan diri sebagai calon legislatif (Caleg) harus punya modal minimal Rp 1 miliar.

Bambang mengatakan, persaingan yang ketat baik internal maupun eksternal di dalam politik demokrasi mengharuskan para politikus merogoh kocek dalam agar bisa menarik simpati masyarakat dalam Pemilu 2014.

"Persaingan internal maupun eksternal partai serta masa kampanye yang jauh lebih panjang (1 tahun), dibandingkan pemilu 2009 yang hanya beberapa bulan, mau tidak mau akan memaksa para caleg merogoh kocek lebih dalam lagi," jelas Bambang saat dihubungi wartawan, Selasa (23/4).

Bambang menambahkan, dalam sistem demokrasi pemilihan langsung, para politisi yang tidak punya modal apa-apa apalagi uang, tidak akan mungkin bisa terpilih. Para caleg, lanjut Bambang, minimal harus mengeluarkan uang agar bisa terpilih.

"Dalam sistem demokrasi pemilihan langsung, jujur harus dikatakan tidak ada caleg bisa terpilih dengan hanya modal dengkul. Paling tidak selain modal ekonomi sesuai kemampuan masing-masing. Untuk kebutuhan alat peraga dan operasional tim sukses juga dibutuhkan sekurang-kurangnya modal sosial dan modal politik. Kerja-kerja politik dan kampanye sangat diuntungkan jika caleg sudah terkenal atau memiliki nama. Seperti artis, kiai, tokoh masyarakat dan lain-lain," imbuhnya.

Oleh sebab itu, kata Bambang, para caleg minimal harus mengeluarkan kocek sebesar Rp 1 miliar jika ingin maju bersaing dalam pemilu 2014.

"Menurut saya, untuk pemilihan langsung seperti sekarang ini. Kalau caleg tersebut benar-benar serius, dibutuhkan paling sedikit Rp 1 miliar. Kecuali kalau hanya iseng-iseng berhadiah," tandasnya.
http://www.merdeka.com

No comments:

Post a Comment