Sidak di Lapas Sukamiskin, Ada iPad di Sel Andrian Waworuntu

 

Andrian Waworuntu dan barangnya disita             

Bandung, - Sepi dan sunyi menyambut Wamenkum HAM Denny Indrayana saat memasuki blok ruang tahanan Lapas Sukamiskin, Bandung. Saat itu, sekitar pukul 23.00 WIB, Sabtu (18/5/2013), para penghuni sel sudah terlelap tidur. Namun, suara musik terdengar agak keras di sel 36. Sel yang didiami terdakwa kasus pembobolan BNI Andrian Waworuntu itu pun diketuk.

Sel nomor 36 di blok timur atas itu digembok oleh petugas dari luar. Di Lapas Sukamiskin, mulai pukul 19.00 WIB, para napi dan tahanan harus masuk sel dan digembok dari luar. Itu aturannya. Aturan ini tidak berlaku bagi napi yang sedang sakit agak berat.

Gembok di pintu sel Andrian dibuka. Seharusnya petugas gampang membuka pintu, setelah gembok dibuka. Namun, petugas kesulitan membukanya. Oh ternyata ada slot pengunci pintu dari dalam, sehingga petugas tidak bisa leluasa masuk ke dalam sel, karena sang penghuni menguncinya dari dalam.

"Seharusnya slot pengunci pintu dari dalam tidak diperbolehkan, sehingga kita yang harus mengecek sel para napi dan tahanan malah kesulitan," kata Denny kepada petugas Lapas.

Petugas mengetuk pintu untuk membangunkan Andrian di tengah suara musik yang agak keras itu. Cukup lama ketukan pintu dilakukan petugas, sampai akhirnya beberapa menit kemudian Andrian membuka pintunya. "Sudah tidur Pak Andrian?" sapa Denny. "Ya sudah istirahat," jawab Andrian yang berambut hitam dan bercambang putih itu.

"Ini musik dari TV atau radio?" tanya Denny. "Dari radio," jawab Andrian. Setelah berbincang-bintang beberapa menit dengan berdiri di pintu sel, Andrian mempersilakan Denny dan tim untuk memeriksa kamarnya.

Dan benar, tidak ada televisi di sel Andrian. Lantunan musik barat itu berasal dari radio yang cukup bagus miliknya. Di sel, Andrian juga memiliki player pemutar musik dan player pemutar DVD.

Ruangan sel 2x2,5 meter itu tampak sempit akibat banyaknya furniture, rak-rak dan nakas. Ruangan terbagi menjadi dua bagian: tempat tidur dan toilet. Ruangan Andrian dipenuhi foto-foto seorang bayi dan seorang perempuan muda yang ia tempelkan di dinding almarinya. "Itu foto anak saya," kata Andrian menjawab saat ditanya apakah foto bayi itu adalah cucunya.

Entah mengapa Andrian bisa memiliki bayi, padahal dia sudah mendekam di penjara 10 tahun. Sebelum dipindahkan ke Lapas Sukamiskin pada 18 Januari 2013, Andrian yang divonis seumur hidup itu mendekam di Rutan Cipinang. Kasus ini mengingatkan pada Gayus Tambunan yang tiba-tiba istrinya hamil dan melahirkan anak kembar, padahal saat itu Gayus sudah berada di penjara lebih dari satu tahun. Kasus ini masih menjadi misteri.

Denny dan tim mengecek sel Andrian lebih jauh. Sebuah gadget mirip iPhone terletak di bagian atas almari. Namun setelah dicek, ternyata itu iPod. Pengecekan berlanjut dan tim menemukan iPad2 warna putih terselip di tumpukan barang di rak almari bagian tengah.

"Ini kami ambil," kata tim kepada Andrian. Tim penggeledah mengambil iPad dan iPod Andrian itu dan mengumpulkannya ke petugas Lapas. Tim juga mengamankan DVD player. Andrian yang saat ini masih menunggu PK terkait kasus yang dialaminya itu pun pasrah.

Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Sukamiskin Teguh Wibowo menjelaskan bahwa penghuni sel hanya diperbolehkan untuk membawa radio. "Salah satu pembinaan yang dilakukan, tetap memberikan kesempatan kepada napi untuk memperoleh informasi," kata Teguh.

Selain radio, tidak diperbolehkan, termasuk televisi, gadget maupun iPad. Teguh belum bisa berbicara banyak mengapa Andrian bisa membawa iPad ke selnya. "Yang jelas, petugas kami sudah melakukan tugas seoptimal mungkin. Kalau masih sampai kecolongan seperti ini, kami akan melakukan pemeriksaan lebih ketat lagi," kata Teguh.

Dalam sidak ke Lapas Sukamiskin, tidak ada napi kasus korupsi yang keluar sel. Para napi kasus korupsi yang selalu ini menjadi berita berada di sel masing-masing saat disidak. Denny Indrayana mengapresiasi petugas Lapas Sukamiskin karena tidak ada napi yang berkeliaran di luar Lapas.
http://news.detik.com