Anak Presiden Soekarno yang satu ini memang mengikuti jejak ayahnya terjun ke dunia politik. Namun, sebagai anggota DPR yang mewakili rakyat, sikap Guruh Irianto Soekarnoputra sungguh tidak patut ditiru. Jarang hadir dalam rapat-rapat dan menyebut DPR sudah kuno, Guruh masih saja menjadi caleg di Pemilu 2014.
Momen pembukaan masa sidang IV DPR tahun sidang 2012-2013 kemarin menjadi ajang Guruh menyampaikan unek-uneknya tentang DPR. Guruh muncul di ruang sidang paripurna hanya sekitar 10 menit sebelum sidang akan ditutup sekitar pukul 11.40 WIB, Senin (13/5).
Kepada wartawan yang mencegatnya, anggota Komisi X DPR yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pariwisata, ekonomi kreatif, pemuda, olahraga, dan perpustakaan itu mengatakan sistem kerja yang dijalankan DPR saat ini, terutama tata cara rapatnya sudah kuno.
Karena itu, dia menilai, untuk hadir ke DPR hanya buang waktu dan energi. "Menurut saya, sudah kuno. Lihat tata cara rapat. Padahal sekarang zamannya IT, konvensional, buang waktu," jelas Guruh sebelum hadir di rapat Paripurna, Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/5).
Dia pun meminta agar tata tertib DPR saat ini diubah dengan lebih modern. Anggota DPR tidak perlu hadir dalam rapat-rapat di komisi.
"Mengubah tata tertib. Saya lebih makro. Harus direvolusi. Perlukah seorang anggota itu hadir setiap rapat? Kurang efektif, kurang efisien. Rapat itu apa sih?" tandasnya.
Sikap Guruh ini sesungguhnya merupakan otokritik bagi lembaga DPR. Sayangnya, kritik itu dilontarkan oleh anggota yang jarang hadir dalam rapat-rapat di komisinya, apalagi paripurna.
Selama ini, Guruh memang dikenal nyaris tidak pernah hadir di gedung DPR kecuali dalam acara penting misalnya ketika Fraksi PDI Perjuangan menginstruksikan seluruh anggotanya untuk hadir dalam voting di rapat paripurna. Atau dalam acara seremonial pidato kenegaraan presiden dalam penyampaian nota keuangan dan menyambut HUT kemerdekaan RI.
Sebagai salah satu trah Soekarno, Guruh dekat dengan kakaknya Megawati Soekarnoputra. Dia menjadi anggota DPR melalui PDI Perjuangan. Pada periode 2004-2009, Guruh lolos dari dapil Jawa Timur 6. Kemudian pada Pemilu 2009 lalu, Guruh maju dari dapil Jawa Timur I.
Sembilan tahun menjadi anggota DPR, Guruh tidak menunjukkan kualitasnya. Hampir tidak terdengar kiprahnya di lembaga legislatif itu.
Dalam Pemilu 2014 mendatang, Guruh masih tercatat sebagai caleg PDI Perjuangan nomor urut I untuk dapil Jawa Timur I. Dan sepertinya, dengan basis massa PDI Perjuangan di Jawa Timur dan popularitasnya, Guruh tidak akan sulit untuk kembali jadi anggota DPR di periode 2014-2019.
http://www.merdeka.com
No comments:
Post a Comment