Saat ini, Indonesia belum sepenuhnya berdaulat atas sistem navigasi udara. Singapura masih mengendalikan sistem navigasi udara Indonesia. Tapi, Indonesia berambisi menjadi penguasa navigasi udara Asia Pasifik.
Pemerintah mengklaim sudah mulai menyusun strategi dan langkah taktis agar dipercaya menjadi tuan rumah konferensi Civil Air Navigation Services Organization (CANSO).
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk mandiri mengelola navigasi udaranya sendiri. Dia juga menyebut bahwa Indonesia tidak hanya bisa mandiri menguasai navigasi udara sendiri, tapi juga berpotensi menguasai navigasi udara Asia Pasifik.
"Mengambil navigasi udara Asia Pasifik dan Indonesia tidak lagi dianggap anak bawang," ucap Bambang di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (7/6).
Dengan menjadi tuan rumah konferensi CANSO, Indonesia bisa tukar pengalaman navigasi dengan negara lain. Indonesia juga menyiapkan sistem interoperability.
"Penukaran pengalaman, sistem, interoperability, banyak vendornya dan disatukan dalam satu sistem. Negaranya yang sudah ada itu Australia. Seminar ini mencari pengalaman-pengalaman ini," jelasnya.
Direktur Utama Angkasa Pura II Tri Sunoko punya pandangan sama dengan Bambang. Menurut Tri, Indonesia sudah mulai menyiapkan ini dengan dibentuknya perum navigasi Indonesia yaitu Perum LPPNPI. Perum navigasi ini diyakini akan meningkatkan capability Indonesia untuk menyambut open sky.
"LPPNPI yang akan menindaklanjuti itu, tapi air service harus kolaborasi antara airport dan navigasi. Ini agar kita bisa bersaing dunia internasional dan kita harus siap. Kalau kita semua kerja keras kita siap. Bersama-sama membangun jasa transportasi udara, harus optimis," ucapnya.
http://www.merdeka.com
No comments:
Post a Comment