Foto: Heru Haryono (Okezone)
JAKARTA – Terjeratnya mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaq, dan koleganya, Ahmad Fathanah, sebagai tersangka kasus suap impor daging, menjadi badai tersendiri bagi partai yang dikenal islami tersebut.
Direktur Eksekutif Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem) Titi Anggraeni berpendapat, PKS harus kerja ekstra dalam membangun opini publik untuk dapat mendulang suara pada Pemilu 2014 yang hanya menyisakan sebelas bulan kedepan.
“Ini jelas berpengaruh bagi PKS. Apalagi media mempunyai peranan penting dalam menggiring opini publik. Dan masalah yang yang dihadapi PKS adalah musuh utama bagi masyarakat yaitu korupsi,” ujarnya saat berbincang dengan Okezone, Rabu (8/5/2013).
Titi mengakui, bahwa selama ini PKS dikenal dengan partai Islam yang khafah, dimana dalam menjalan roda kepartaiannya berlandaskan Alquran dan Hadist. Namun, kasus korupsi yang melanda bahkan menyeret wanita-wanita cantik di dalamnya, membuat partai yang kini dikomandoi Anis Matta itu benar-benar dalam keadaan kritis.
“Ya, semoga saja proses hukum itu bisa membuktikan bahwa PKS memang dalam posisi yang benar, tapi kalau sampai dari proses hukum itu justru semua fakta yang beredar saat ini terbukti, maka sangat sulit PKS untuk dapat bersaing di Pemilu nanti,” terangnya.
Perkembangan kasus suap impor daging tersebut, justru merembet ke segala penjuru. Dimana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memanggil sederet wanita cantik serta kembali menyambangi kantor DPP PKS untuk melakukan penyitaan beberapa mobil mewah yang diduga menjadi alat pencucian uang.
http://news.okezone.com
No comments:
Post a Comment