Sunday 2 June 2013

Taman mau dijadikan mal, demo besar-besaran di Turki


Taman mau dijadikan mal, demo besar-besaran di Turki
Demonstrasi di Turki menolak mal.


Demo besar-besaran berujung bentrok dengan polisi melanda Turki. Penyebabnya adalah rencana pemerintah mengubah sebuah taman di pusat kota menjadi mal.

Sabtu (1/6) malam waktu setempat atau Minggu dinihari WIB, sebanyak 5.000 demonstran menyerang kantor Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul dengan menggunakan batu. Tujuh anggota polisi dilaporkan luka-luka.

Protes tersebut berawal pada 26 Mei lalu, ketika demonstran berupaya menghalangi buldoser yang akan menghancurkan Taman Gezi, berada di pusat kota Lapangan Taksim. Makin lama, protes melebar hingga beberapa kota besar di Turki.

Protes atas rencana pembangunan mal itu makin tersulut pernyataan Erdogan bahwa pemerintah akan meneruskan proyek itu. "Apapun yang kalian lakukan, kami sudah mengambil keputusan. Kami akan menjalankan keputusan itu," ujar Erdogan, 29 Mei lalu dikutip AFP.

Seorang saksi mata mengatakan, demonstran yang marah menyerang kantor Erdogan di wilayah Eropa Selat Bosphorus. Sebagian kaca jendela kantor itu rusak.

Pasukan polisi khusus bergegas ke lokasi dan menggunakan gas air mata serta semprotan air bertekanan tinggi untuk membubarkan demonstran. Sebanyak tujuh polisi luka-luka, termasuk satu orang yang luka parah, selama bentrokan tersebut.

Demonstran juga membakar beberapa mobil polisi dan kantor polisi.

Sebanyak 30.000 demonstran masih berkumpul di Lapangan Taksim dan Taman Gaze.

Pada Sabtu pagi, lebih dari 50.000 pengunjuk-rasa berkumpul di Lapangan Taksim. Demo menentang penghancuran satu taman itu bergulir menjadi gerakan anti-Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan.

Demonstran yang marah selama protes mereka di Istanbul dan kota besar lain di Turki, menuntut Erdogan mundur, dan menyebut pemerintahnya sebagai "pemerintah fasis".
http://www.merdeka.com 

No comments:

Post a Comment