Wednesday 26 June 2013

BBM Naik, Rating Utang Indonesia Langsung Positif


Ilustrasi. (Foto: Okezone) Ilustrasi. (Foto: Okezone)


JAKARTA - Langkah pemerintah Indonesia menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berusbsidi jenis Premium bersubsidi sebesar 44 persen, dan harga solar sebesar 22 persen telah memberikan nilai positif bagi anggaran negara. Akibatnya, lembaga pemeringkat Moody`s Investors Service pun menanggapi positif kenaikan BBM ini.

Moody's mengatakan dengan naikknya harga BBM bersubsidi maka akan mengurangi pengeluaran pemerintah dan menjaga defisit fiskal di bawah 3 persen, dan akan menyelamatkan minyak negara, dan PT Pertamina diperkirakan menghemat USD3,6 miliar.

"Hal ini juga mempengaruhi kredit positif bagi lembaga minyak terintegrasi milik negara dan perusahaan gas PT Pertamina (Persero) menjadi (Baa3 stabil) karena biaya yang diperlukan untuk menjual bahan bakar akan turun," kata Moody's dalam laporannya, Rabu (26/6/2013).

Subsidi yang lebih rendah dapat meningkatkan modal kerja Pertamina, menurunkan biaya pendanaan dan mengurangi potensi kerugian yang timbul dari penggantian subsidi dari pemerintah.

Di sisi lain, Moody's menilai alokasi APBN untuk subsidi BBM yang naik menjadi Rp209,9 triliun dari Rp193,8 triliun anggaran asli. Namun, dari data tahun-tahun sebelumnya, realisasi pengeluaran subsidi kemungkinan melebihi jumlah yang dianggarkan.

"Namun demikian, kami juga berharap pola belanja modal pemerintah akan mengimbangi target alokasi defisit yang dianggarkan untuk subsidi, sehingga defisit 2,4 persen dari Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB), yang naik dari target anggaran awal sebesar 1,6 persen, dapat digunakan dengan maksimal," jelas laporan tersebut.

Sebelumnya, Lembaga pemeringkat Standard & Poor (S&P) Ratings Services menurunkan prospek Indonesia menjadi stabil dari positif. Pasalnya, Indonesia telah menyia-nyiakan momentum untuk naik peringkat lantaran menunda-nunda kebijakan kenaikan BBM bersubsidi.

Seperti dikutip dari The Star, S&P menegaskan peringkat utang jangka panjang Indonesia masih berada di BB+. Sementara peringkat utang jangka pendek untuk mata uang asing B. Lalu peringkat utang Indonesia dilihat dari sisi ASEAN adalah axBBB.
http://economy.okezone.com

No comments:

Post a Comment