Saturday 1 June 2013

Industri batik tulis di Bangkalan berkembang pesat

Para pengrajin mengaku adanya jembatan Suramadu menjadi pemicu pesatnya permintaan terhadap batik tulis.


Para pengrajin mengaku adanya jembatan Suramadu menjadi pemicu pesatnya permintaan terhadap batik tulis.
©2013 Merdeka.com/Arie Basuki
Seorang wanita membuat motif di atas kain di Pusat Pengrajin Batik Melajeh di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Jumat (31/5). Industri batik tulis sejak tahun 1960-an dan menjadi mitra binaan PT Semen Gresik ini dijual dengan harga Rp 300 ribu hingga Rp 10 juta.

Para pengrajin mengaku adanya jembatan Suramadu menjadi pemicu pesatnya permintaan terhadap batik tulis.
©2013 Merdeka.com/Arie Basuki
Pengrajin menyelesaikan batik tulis di Pusat Pengrajin Batik Melajeh di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Jumat (31/5).

Para pengrajin mengaku adanya jembatan Suramadu menjadi pemicu pesatnya permintaan terhadap batik tulis.
©2013 Merdeka.com/Arie Basuki
Pemasaran batik tulis ini hingga Ibu Kota Jakarta dan semenjak adanya jembatan Suramadu berdampak positif terhadap kenaikan permintaan batik tulis yang menjadi naik 3 hingga 4 kali lipat.

Para pengrajin mengaku adanya jembatan Suramadu menjadi pemicu pesatnya permintaan terhadap batik tulis.
©2013 Merdeka.com/Arie Basuki
Sejumlah wanita merapikan kain batik yang siap di jual di Pusat Pengrajin Batik Melajeh di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Jumat (31/5).

Para pengrajin mengaku adanya jembatan Suramadu menjadi pemicu pesatnya permintaan terhadap batik tulis.
©2013 Merdeka.com/Arie Basuki
Pengrajin membuat motif bunga pada batik tulis di Pusat Pengrajin Batik Melajeh di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Jumat (31/5). 

No comments:

Post a Comment