Friday 28 June 2013

Kemenhub: Tidak Ada Kenaikan Tarif Angkutan Umum saat Mudik Lebaran

Surabaya, - Pemerintah pastikan tidak ada kenaikan tarif angkutan saat lebaran nanti. Hal ini terkait adanya penyesuaian atau kenaikan harga bbbm yang membuat pemerintah sudah menaikkan tarif angkutan saat ini.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono kepada wartawan usai peluncuran buku miliknya yang berjudul Transportasi dan Investasi di Gramedia Tunjungan Plasa, Jumat (28/6/2013). Bambang menyebut kenaikan tarif angkutan saat ini sudah 15 persen.

"Kita tahu yang dihadapi masyarakat saat ini ada dual hal yakni menjelang ramadan, lebaran dan anak masuk sekolah sehingga ada pengeluaran ekstra. Sehingga kita sepakati dengan operator kenaikannya bertahap. Setelah lebaran, anak-anak sudah sekolah lagi dimungkinkan kenaikan lebih lanjut," ungkapnya.

Pertimbangan kenaikan secara bertahap ini, kata Bambang beberapa hal diantaranya, daya beli masyarakat dan kepentingan publik.

Pria yang juga menjabat Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia ini memprediksi lonjakan penumpang dalam angkutan lebaran tahun ini mencapai 10 persen dibandingkan tahun lalu. "Secara keseluruhan totalnya mencapai 18-20 juta orang yang akan mudik berdasarkan survey yang kita lakukan terhadap 12 kota utama tujuan mudik," imbuhnya.

Kata dia, untuk angkutan laut diperkirakan tidak ada lonjakan luar biasa besar dibandingkan tahun lalu, namun pihaknya tetap menyiapkan kapal tambahan.

"Kita juga akan tetap siagakan angkutan darat untuk mengcover penumpang kereta api yang tidak kebagian tiket. Karena kereta api saat ini kan sudah menerapkan one ticket one man dan masih ada yang mencoba datang padahal tanpa melakukan pemesanan terlebih dulu sehingga terlihat ada penumpukan," ujarnya.

Selain itu, Kemenhub, kata Bambang, puncak arus mudik tahun ini diperkirakan akan lebih merata jika dilihat dari kalender serta variabel masyarakat melakukan mudik setelah menerima Tunjangan Hari Raya ataui THR.

"Makanya kita mengimbau kepada perusahaan yang memberikan THR agar diberikan awal-awal sehingga mudiknya lebih cepat dan tidak terjadi penumpukan. Ya kalau bisa seminggu sebelum hari H sudah dberikan sehingga tidak ekstrem," pungkas Bambang.
http://news.detik.com

No comments:

Post a Comment