Jelang rencana pemerintah menaikkan harga gas elpiji, gas hilang dari peredaran. Menurut salah satu pedagang gas di Jakarta, bahan bakar ini sulit didapat sejak tanggal 20 Mei lalu.
"Sejak tanggal 20 (Mei), ke sini lah mulai langka," ujar Sudarto, pemilik pangkalan gas di Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, kepada Merdeka.com, Minggu (2/6).
Tak hanya di pangkalan milik Sudarto, agen gas yang bersebelahan dengan tokonya juga memilih untuk menutup kedainya lantaran tak ada stok sama sekali.
Sudarto menyesalkan kelangkaan elpiji ini. Pasalnya dia yakin pemerintah sudah mengetahui dan bisa mengantisipasi jauh-jauh hari, tapi sampai sekarang otoritas tak melakukan apapun dan bersikap seolah pura-pura tidak tahu.
"Dia (pemerintah) nggak pernah ke dapur, nggak gaul, kurang merangkul. Presiden nggak pernah ke dapur. Kalau 'budeg' jangan jadi pemimpin, pemimpin pada budeg semua," ujarnya berapi-api.
Selain di Jakarta, beberapa daerah lain turut mengalami kelangkaan elpiji parah, khususnya untuk ukuran 3 kilogram. Di antaranya Nganjuk, Jawa Timur, dan Mesuji, Lampung.
Beberapa waktu yang lalu, Vice President Bidang Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya memang mengakui sempat terjadi kelangkaan, namun itu hanya di beberapa lokasi lantaran gangguan distribusi dan kebutuhan yang meningkat terutama saat liburan panjang.
Hanung menjamin dalam waktu dekat sudah tak ada lagi kelangkaan elpiji, baik jenis tabung 3 kilogram maupun 12 kilogram.
http://www.merdeka.com
No comments:
Post a Comment