Friday, 15 February 2013

Kerap Banjir, Warga Perumahan di Depok Protes


Ilustrasi
Ilustrasi

DEPOK - Hujan deras dua hari terakhir membuat sebanyak 150 rumah warga di Graha Studio Alam (GSA) Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan, Sukmajaya, Depok hingga kini masih tergenang banjir. Ada 70 warga termasuk bayi dan balita masih mengungsi di masjid.

Atas kejadian itu, warga memprotes pengembang dengan memasang spanduk bertuliskan 'rumah GSA tak layak huni'. Sudah hampir selama dua tahun warga membayar kredit perumahan, tetapi selama itu pula banjir selalu menggenang saat hujan deras.

Ketua RT 007/009, Riman Dalas menegaskan, seharusnya Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air bisa memecah aliran air dari luapan Situ Cilodong dan Situ Studio Alam. Riman mengaku heran bagaimana bisa pemerintah kota Depok memberikan izin pembangunan tanpa mempertimbangkan kondisi lingkungan.

"Kita aneh juga kok bisa dapatkan IMB. Kami kan korban, di brosurnya bebas banjir, tapi justru jadi langganan banjir, ini sudah tak layak huni," kata dia di lokasi, Kamis (14/02/2013).

Salah satu warga yang tinggal di Blok E perumahan tersebut, Yeni mengatakan, sudah tiga hari dua malam mengungsi dan dievakuasi ke musola setempat. Warga juga sudah membuka dapur umum tak jauh dari lokasi banjir.

"Pemkot sudah memberi bantuan selimut dan mie instan. Kita khawatir kalau banjir kasihan juga anak-anak, bisa sampai selutut di dalam rumah," tuturnya kesal.

Sebagai bentuk protes, warga sampai membuat saluran air sendiri. Semula perumahan tersebut adalah saluran irigasi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kota Depok, Nunu Heryana mengakui kurangnya perencanaan yang dilakukan oleh pengembang dalam membuat drainase.

Sehingga solusinya, kata dia, Pemkot Depok akan menganggarkan pembuatan saluran air ke wilayah lebih rendah.

No comments:

Post a Comment