Tuesday 16 April 2013

Oposisi Venezuela tuntut pemilu ulang



Oposisi Venezuela tuntut pemilu ulang


Kandidat presiden dari partai oposisi Venezuela, Henrique Capriles, menuntut agar dilakukannya penghitungan ulang hasil pemungutan suara. Dia juga menyebut terpilihnya Nicolas Maduro sebagai hal yang haram.

Situs bbc.co.uk melaporkan, Selasa (16/4), Capriles menyatakan lebih dari 3.200 pelanggaran ditemukan saat pelaksanaan pemungutan suara yang digelar Ahad (14/4). Hal ini menurutnya perlu diperiksa.

Namun, anggota pemilihan umum mengatakan kandidat dari Partai Sosialis Bersatu Venezuela, Nicolas
Maduro, akan tetap dikukuhkan sebagai pemenang dan menyerukan agar semua pihak menghormati hasil yang ada.

Komisi Pemilihan Umum Venezuela dijadwalkan akan menyatakan secara resmi kemenangan Maduro pada sebuah upacara dan pawai di Ibu Kota Caracas.

Pemilihan umum kali ini digelar untuk menggantikan posisi mendiang presiden Hugo Chavez yang meninggal akibat penyakit kanker pada 5 Maret lalu.

Maduro, yang merupakan mantan sopir bus, dinyatakan menang dalam pemilu kali ini setelah meraih 50,7 persen suara dan berhasil mengalahkan Capriles yang hanya meraup 49,1 persen suara.

Komisi Pemilihan Umum Venezuela mengatakan hasil yang diumumkan pada Ahad malam lalu tidak dapat diubah.

Persiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Kuba Raul Castro merupakan kepala negara yang pertama mengucapkan selamat kepada Maduro atas kemenangannya. Namun, Amerika Serikat justru menyerukan agar dilakukan audit terhadap hasil penghitungan suara itu.

"Ini merupakan langkah yang penting, bijaksana, dan diperlukan untuk memastikan bahwa semua rakyat Venezuela memiliki keyakinan dalam hasil pemilu ini," ujar juru bicara Gedung Putih.
http://www.merdeka.com

No comments:

Post a Comment